Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU-PTM) adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko PTM terintegrasi (Penyakit jantung ,diabetes, penyakit paru,asma,dan kanker) serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan.
Manfaat Posbindu
Manfaat dari Posbindu adalah pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang
menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi
mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia sehingga lebih percaya
diri dihari tuanya.
Posbindu inimerupakan bentuk pendekatan proaktif untuk mendukung
peningkatan kualitas hidup dan kemandirian usia lanjut yang mengutamakan
aspek proakyif dan preventif. Disamping aspek kuratif dan rehabilitative
posbindu mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Memberikan semangat hidup bagi usia lanjut
b. Memberikan keringanan biaya pelayanan kesehatan bagi keluarga yang
tidak mampu
c. Memberikan bimbingan pada usia lanjut dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatanya, agar tetap sehat dan mandiri. (Depkes,
2007)
- Tujuan Posbindu
a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran masyarakat dalam
pelayanan posbindu untuk meningkatkan komunikasi.
c. Mengurangi angka kematian lansia di masyarakat.
d. Meningkatkan kemampuan petugas puskesmas dalam pembinaan kesehatan
usia lanjut yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengendalian, pemantauan dan penilaian termasuk pembinaan dan
pengembangan.
e. Meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan pelayanan kepada usia
lanjut.
f. Meningkatkan kemampuan petugas puskesmas untuk menggalang peran serta
masyarakat dalam pembinaan kesehatan usia lanjut.
g. Meningkatkan peran serta usia lanjut, keluarga, kader, organisasi sosial dan
lembaga swadaya masyarakat dalam penyelenggaraan pembinaan kesehatan
usia lanjut. - Strategi Pembinaan
Strategi pembinaan kesehatan usia lanjut dilaksanakan sebagai berikut:
a. Menyesuaikan perencanaan pembinaan kesehatan usia lanjut dalam
perencanaan puskesmas.
b. Menyesuaikan pengorganisasian dan pelaksanaan pembinaan kesehatan usia
lanjut dengan kegiatan pokok lainnya.
c. Melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan usia
lanjut sesuai kondisi dan kebutuhan setempat.
d. Mendorong terwujudnya peran serta masyarakat khususnya dalam pembinaan
kesehatan usia lanjut melalui swadaya masyarakat, PKK, organisasi lainnya. - Sasaran Posbindu
a. Sasaran langsung kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun) kelompok usia
lanjut (60 tahun ke atas) kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun
ke atas)
b. Sasaran tidak langsung, yang meliputi keluarga dimana usia lanjut berada,
masyarakat di lingkungan usia lanjut, organisasi sosial yang peduli terhadap
pembinaan kesehatan usia lanjut, petugas lain yang menangani Kelompok
Usia Lanjut dan masyarakat luas. - Langkah – langkah
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembinaan kesehatan usia lanjut
sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Informasi pembinaan kesehatan usia lanjut.
2) Membuat kesepakatan tentang pelaksanaan pembinaan kesehatan usia
lanjut.
3) Melakukan pembimbingan pembinaan kesehatan usia lanjut kepada staf
puskesmas.
4) Membuat rencana kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut.
5) Melakukan pendekatan lintas jalur tingkat kecamatan dan desa termasuk
lembaga swadaya masyarakat dan LKMD untuk menginformasikan dan
menjelaskan perannya dalam pembinaan kesehatan usia lanjut.
6) Melakukan survei mawas diri bersama tenaga kecamatan dan desa
setempat untuk mengenal masalah yang berkaitan dengan kesehatan usia
lanjut.
7) Melakukan musyawarah masyarakat desa untuk mencapai kesepakatan
tentang upaya yang akan dilakukan.
8) Membentuk kelompok kerja/tim kerja dalam pembinaan kesehatan usia
lanjut.
9) Mendorong pembentukan dan pengembangan pembinaan kesehatan usia
lanjut di masyarakat secara mandiri.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan mencakup secara umum kegiatan pelaksanaan
promotif dan preventif:
1) Kegiatan Promotif
Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup
para usia lanjut agar merasa tetap dihargai dan tetap berguna . upaya
promotif juga ditunjukan kepada keluarga dan masyarakat di lingkungan
usia lanjut. Kegiatan ini berperan upaya penyuluhan mengenai perilaku
hidup sehat , pengetahuan tentang gizi usia lanjut, pengetahuan tentang
proses denegeratif yang akan terjadi pada usia lanjut, upaya meningkatkan
kesegaran jasmani serta upaya lain yang dapat memelihara kemandirian
serta produktifitas usia lanjut.
2) Kegiatan preventif
Upaya yang dilakukan bertujuan untuk mencegah sedini mungkin
terjadinya penyakit dan komplikasi yang di akibatkan oleh proses
degeneratif. Kegiatan yang di lakukan berupa deteksi dini kesehatan usia
lanjut yang dapat dilakukan di kelompok, puskesmas. - Mekanisme Posbindu
Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh kader kesehatan yang
terlatih, tokoh dari PKK dan tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga kesehatan
dari puskesmas.Posyandu lansia di selenggarakan berdasarkan mekanisme dan
kebijakan pelayanan kesehatan suatu wilayah. Ada yang menyelenggarakan
posyandu lansia dengan system 5 meja, dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Tahap Meja Satu
Pendaftaran dilakukan sebelum pelaksanaan pelayanan
b. Tahap Meja Kedua
Pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usia lanjut, serta penimbangan
berat badan dan pengukuran tinggi badan.
c. Tahap Meja Ketiga
Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan status
mental.
d. Tahap Meja Keempat
Pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium sederhana)
e. Tahap Meja Kelima
Pemberian penyuluhan dan konseling